Rabu, 28 Maret 2018

Struktur Data : Algoritma Searching C++ || blog ITku


Hasil gambar untuk logo umk
MAKALAH

“Algoritma Searching (Pencarian) dalam C++”


DOSEN PEMBIMBING
Nanik Susanti S.Kom, M.Kom

DISUSUN OLEH
Lisa Rachmawati
Makul : Struktur Data
Kelas  : D


UNIVERSITAS MURIA KUDUS
FAKULTAS TEKNIK
SISTEM INFORMASI
2018

Kata Pengantar
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas semua limpahan rahmat dan karunianya sehingga makalah ini sanggup tersusun hingga selesai. Tidak lupa kami mengucapkan terimakasih kepada dosen pembimbing kami yang telah memberikan tugas ini dengan judul Searching(pencarian) dalam Struktur Data.
Dan kita semua berharap semoga makalah ini mampu menambah pengalaman serta ilmu bagi para pembaca. Sehingga untuk ke depannya sanggup memperbaiki bentuk maupun tingkatan isian makalah sehingga menjadi makalah yang miliki wawasan yang luas dan lebih baik lagi.
Karena keterbatasan ilmu maupun pengalaman kami, Kami percaya masih banyak kekurangan dalam makalah ini, oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun berasal dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.



.                                                                                          Kudus, 12 Maret 2018










DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ………….……….……………………………..………..... i
KATA PENGANTAR ………….……………………………………………......ii
DAFTAR ISI ………………………………………………………………........iii
BAB I PENDAHULUAN ……………………...……………………….…...…..1
A. Latar Belakang ….…….……………………………………………............1
B. Rumusan Masalah ….………………………………...……..…...................1
C. Tujuan ……….………………………………………………………...........1
D. Manfaat...........................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN ……………..…..………………………………...........2
A.    Pengertian Searching……………..…..………………………………........2
B.     Jenis-jenis Searching……………..…..………………………………........3
C.     Contoh Pemrograman Searching dalam Algoritma...…………...…….......7
BAB IV PENUTUP ……………………………………..………………….....…8
A.    Kesimpulan.....……………………………………..….….....................8
B.     Saran……......……...............………………………..….…....................8
DAFTAR PUSTAKA …………..……………………………………..……........9


BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Dalam ilmu logika dan algoritma sering kali menemui masalah tentang bagaimana mendapatkan suatu data dalam kumpulan data. Dalam keperluannya untuk mencari data, terdapat beragam algoritma pencarian(search algoritm). Searching adalah pencarian data dengan menelusuri tempat pencarian data tersebut. Tempat pencarian data tersebut dapat berupa array dalam memori, bisa juga pada file pada external storage.Bila jumlah data sudah demikian besar, dibutuhkan suatu metode untuk mendapatkan data yang dibutuhkan. Beberapa metode pengorganisasian data telah membuat proses pencarian data menjadi lebih efisien.

B.     Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah diatas, maka permasalahan yang diteliti dapat dirumuskan:
1.      Apa pengertian searching/pencarian?
2.      Apa saja jenis-jenis algoritma pencarian?
3.      Bagaimana algoritma dan contoh programnya?

C.    Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah diatas, makan tujuan disusunnya makalah ini yaitu:
1.      Untuk mengetahui pengertian searching/pencarian.
2.      Untuk mengetahui apa saja jenis-jenis algoritma pencarian.
3.      Untuk mengetahui algoritma dan contoh program searching.

D.     Manfaat Penulisan
Manfaat penulisan makalah ini yaitu agar dapat memberi pengetahuan lebih mengenai searching,agar menjadi bahan pembelajaran bagi pembaca maupun penulis.
BAB II
PEMBAHASAN
           
A.    Pengertian Searching
Pencarian (searching) merupakan proses fundamental dalam pengelolaan data. Proses pencarian adalah menemukan nilai (data) tertentu di dalam sekumpulan data yang bertipe sama (baik bertipe dasar atau bertipe bentukan). Search algoritma adalah algoritma yang menerima argument adan mencoba untuk mencari record yang mana key-nya adalah Algoritma bisa mengembalikan nilai record, atau pointer ke record. Record sendiri adalah tipe data yang terdiri atas kumpulan variabel yang dapat berbeda tipenya. Setiap variabel disebut field. Sequensial Search (penelusuran sequensial) yaitu proses mengunjungi melalui suatu pohon dengan cara setiap simpul di kunjungi hanya satu kali yang disebut tree transversal / kunjungan pohon. Sedangkan Binary Search adalah penelusuran pohon biner dimana data yang dimasukkan atau yang sudah ada diurutkan terlebih dahulu.
            Data dapat di simpan secara temporer dalam memori utama atau di simpan secara permanen di dalam memori sekunder (tape atau disk). Di dalam memori utama, struktur penyimpanan data yang umum adalah berupa larik atau tabel (array), sedangkan di dalam memori sekunder berupa arsip (file). Aktivitas yang berkaitan dengan pengolahan data ini sering di dahului dengan proses pencarian. Sebagai contoh, untuk mengubah (update) data tertentu, langkah pertama yang harus dilakukan adalah mencari keberadaaan data tersebut di dalam kumpulannya. Aktivitas yang awal sama juga dilakukan pada proses penambahan (insert) data yang baru. Proses penambahan data dimulai dengan mencari apakah data yang ditambahkan sudah terdapat di dalam kumpulan. Jika sudah dan mengasumsikan tidak boleh ada duplikasi data maka data tersebut tidak perlu ditambahkan, tetapi jika belum ada, maka tambahkan.
           
Algoritma pencarian yang akan dibicarakan dimulai dengan algoritma pencarian yang paling sederhana yaitu pencarian beruntun atau Sequential Search sampai pada algoritma pencarian yang lebih maju yaitu pencarian bagi dua (Binary Search).
B.     Jenis-jenis Searching

1.      Sequential Searching
Sequential Searching dalah suatu teknik pencarian data dalam array (1 dimensi) yang akan menelusuri semua elemen-elemen array dari awal sampai akhir, dimana data-data tidak perlu diurutkan terlebih dahulu. Pencarian berurutan menggunakan prinsip sebagai berikut : data yang ada dibandingkan satu per satu secara berurutan dengan yang dicari sampai data tersebut ditemukan atau tidak ditemukan. Algoritma pencarian secara linear digunakan untuk mencari sebuah nilai pada tabel sembarang. Ada dua macam cara pencarian pada tabel. Algoritma ini mempunyai dua jenis metode yaitu dengan boolean dan tanpa boolean. Algoritma pencairan secara linear melakukan pengulangan sebanyak 1 kali untuk kasus terbaik (value sama dengan elemen pertama dalam tabel) dan Nmax kali untuk kasus terburuk. Sehingga algoritma ini mempunyai kompleksitas algoritma O(n).
Proses pencarian data dengan metode ini cukup sederhana dan mudah dipahami. Dalam pencarian ini proses dilakukan dengan cara mencocokan data yang akan dicari dengan semua data yang ada dalam kelompok data. Proses pencarian data dilakukan dengan cara mencocokan data yang akan dicari dengan semua data yang ada dalam kelompok data. Proses pencocokan data dilakukan secara berurut satu demi satu dimulai dari data ke-1 hingga data pada ururtan terakhir. Jika data yang dicari mempunyai harga yang sama dengan data yang ada dalam kelompok data, berarti data telah ditemukan. Tetapi jika data yang dicari tidak ada yang cocok dengan data-data dalam sekelompok data, berarti data tersebut tidak ada dalam sekelompok data.Selanjutnya kita tinggal menampilkan hasil yang diperoleh tersebut.

Sequential search memiliki proses sebagai berikut:
1.      Tentukan banyaknya data yang akan di olah, misal banyak data adalah N.
2.      Tentukan data apa yang akan dicari, misal data yang akan dicari adalah C.
3.       Deklarasikan sebuah counter untuk menghitung banyak data yang ditemukan, missal counternya adalah K.
4.       Inisialisasikan K =0
5.      Lakukanlah perulangan sebanyak N kali
6.      Dalam tiap proses perulangan tersebut periksalah apakah data yang sedang diolah sama dengan data yang dicari.
7.       Jika ternyata sama K=K+1
8.      Jika tidak, lanjutkan proses perulangan .
9.      Setelah proses perulangan berhenti, periksalah nilai K.
10.  Jika nilai K lebih dari 0, artinya data yang dicari ada dalam data /array dan tampilkan   nilai K ke layer sebagai jumlah data yang ditemukan.
11.  Jika nilai K=0, artinya data yang dicari tidak ditemukan dalam data / array dan tampilkan ke layar bahwa data tidak ditemukan
12.  Proses selesai.
Dapat disimpulkan bahwa sequential search, akan mencari data dengan cara membandingkannya satu-persatu dengan data yang ada. Prosesnya tentu saja akan singkat jika data yang diolah sedikit, dan akan lama jika data yang diolah banyak. Disarankan proses ini digunakan pada jumlah data yang sedikit saja.

Ilustrasi Metode Linier Search :

Misalnya terdapat array satu dimensi sebagai berikut:
    0              1            2             3            4              5              6              7            index
8
10
12
6
7
1
50
100
 Value
 
              Kemudian program akan meminta data yang akan dicari, misalnya 6 (x = 6).
Iterasi :
            6 = 8 (tidak!)
            6 = 10 (tidak!)
            6 = 6 (Ya!) => output : “Ada” pada index ke-2
Jika sampai data terakhir tidak ditemukan data yang sama maka output : “ data yang dicari tidak ada”.

Best case : jika data yang dicari terletak di depan sehingga waktu yang dibutuhkan minimal.
Worst case : jika data yang dicari terletak di akhir sehingga waktu yang dibutuhkan maksimal.
Contoh :
            DATA = 5 6 9 2 8 1 7 4
            bestcase ketika x = 5
            worstcase ketika x = 4
            *x = key/data yang dicari

2.      Binary search

Binary search adalah algoritma pencarian untuk data yang terurut. Pencarian dilakukan dengan cara menebak apakah data yang dicari berada ditengah-tengah data, kemudian membandingkan data yang dicari dengan data yang ada ditengah. Bila data yang ditengah sama dengan data yang dicari, berarti data ditemukan. Namun, bila data yang ditengah lebih besar dari data yang dicari, maka dapat dipastikan bahwa data yang dicari kemungkinan berada disebelah kiri dari data tengah dan data disebelah kanan data tengah dapat diabai.Upper bound dari bagian data kiri yang baru adalah indeks dari data tengah itu sendiri.Sebaliknya, bila data yang ditengah lebih kecil dari data yang dicari, maka dapat dipastikan bahwa data yang dicari kemungkinan besar berada disebelah kanan dari data tengah. Lower bound dari data disebelah kanan dari data tengah adalah indeks dari data tengah itu sendiri ditambah 1. Demikian seterusnya.
Sebuah algoritma pencarian biner (atau pemilahan biner) adalah sebuah teknik untuk menemukan nilai tertentu dalam sebuah larik (array) linear, dengan menghilangkan setengah data pada setiap langkah, dipakai secara luas tetapi tidak secara ekslusif dalam ilmu komputer.
Sebuah pencarian biner mencari nilai tengah (median), melakukan sebuah pembandingan untuk menentukan apakah nilai yang dicari ada sebelum atau sesudahnya, kemudian mencari setengah sisanya dengan cara yang sama. Pada intinya, algoritma ini menggunakan prinsip divide and conquer, dimana sebuah masalah atau tujuan diselesaikan dengan cara mempartisi masalah menjadi bagian yang lebih kecil. Algoritma ini membagi sebuah tabel menjadi dua dan memproses satu bagian dari tabel itu saja.Algoritma ini bekerja dengan cara memilih record dengan indeks tengah dari tabel dan membandingkannya dengan record yang hendak dicari. Jika record tersebut lebih rendah atau lebih tinggi, maka tabel tersebut dibagi dua dan bagian tabel yang bersesuaian akan diproses kembali secara rekursif.
Penerapan terbanyak dari pencarian biner adalah untuk mencari sebuah nilai tertentu dalam sebuah list terurut.Jika dibayangkan, pencarian biner dapat dilihat sebagai sebuah permainan tebak-tebakan, kita menebak sebuah bilangan, atau nomor tempat, dari daftar (list) nilai.
Pencarian diawali dengan memeriksa nilai yang ada pada posisi tengah list; oleh karena nilai-nilainya terurut, kita mengetahui apakah nilai terletak sebelum atau sesudah nilai yang di tengah tersebut, dan pencarian selanjutnya dilakukan terhadap setengah bagian dengan cara yang sama.




Konsep langkah binary search
Contoh :
a) Mencari bilangan 4 dari bilangan 1,2,3,4,5,6,7
1) Mencari titik tengah dari bilangan 1,2,3,4,5,6,7
2) Nilai titik tengah dari bilangan 1,2,3,4,5,6,7 adalah 4, maka nilai yang dicari bisa langsung di temukan dan proses di hentikan.
b) Mencari bilangan 6 dari bilangan 1,2,3,4,5,6,7
1) Mencari nilai titik tengah dari bilangan yang tersedia yaitu 1,2,3,4,5,6,7
2) Nilai titik tengahnya adalah 4
3) Dari nilai yang dicari (6) apakah sama, kurang dari, atau lebih dari, dari nilai titik tengah
4) Karena nilai yang di cari adalah 6, yaitu lebih dari dari nilai titik tengah (4) maka proses dilanjutkan kekanan/keatas yaitu mencari titik tengah dari 5,6,7
5) Dari bilangan 5,6,7 nilai titik tengahnya adalah 6, maka bilangan yang dicari ditemukan dan proses dihentikan
6) Apabila nilai yang dicari belum ditemukan maka proses akan dilanjutkan sampai bilngan tersebut sudah dicari titik tengahnya semua kemudian proses berhenti.

C.  Contoh Pemrograman Searching dalam Algoritma
     1.      Sequential Searching
             #include <iostream>
#include <conio.h>

main ()
{
    int z[]= {12,2,84,1,5,65,7,45,8,4,3,6,8,7,4,1,5,45,99,65,78,21,12,36,45};
    int nilai,index[25],j;
    j=0;
    for (int i=0;i<25;i++)
    {
        cout<<z[i]<<",";
    }
    cout<<endl;
    cout<<"masukkan nilai yang dicari : ";cin>>nilai;
    for (int i=0;i<=25;i++)
    {
        if (z[i]==nilai)
        {
            index[j]=i;
            j++;
        }
    }

    if (j>0)
    {
        cout<<"Nilai yang dicari = "<<nilai<<" ada sejumlah = "<<j<< " buah"<<endl;
        cout<<"Nilai tersebut ada dalam indeks ke (indeks mulai dari 0) = "<<endl;
        for (int i=0;i<j;i++)
        {
            cout<<"indeks ke "<<index[i]<<endl;
        }
        cout<<endl;
    }
    else
    {cout<<"Nilai tidak ditemukan dalam array"<<endl;}


    getch();
}

       2.      Binary Search
              #include <iostream.h>
#include <conio.h>

//pastikan data terurut
void main()
{
 int data[9] = {1,2,3,4,5,6,7,8,9};//data yang sudah tersedia
 int awal, akhir, tengah; //variabel awal, akhir, tengah
 bool ketemu;//variabel ketemu dengan tipe data booelean
   cout<<"Data Yang Tersedia\n";
   cout<<"===================\n";
   for (awal = 0; awal<9; awal++)//rumus menampilkan data yang tersedia
   {
    cout<<data[awal]<<" ";//menampilkan data
   }
   int cari;//data yang dicari
   cout<<"\n\nMasukkan Data Yang Ingin Dicari: ";
   cin>>cari;//data yang dicari
   ketemu=false; //ketemu ddidefinisikan bernilai 0 (false)
   awal = 0;//awal bernilai 0
   akhir = 8; //akhir = jumlah data - 1 = 8
   while (ketemu==false && awal <= akhir)//selama ketemu bernilai salah DAN awal<=akhir
   {
    tengah = (awal+akhir)/2;//index tengah = index awal + index akhir / 2
      if (data[tengah]==cari)//jika nilai index tengah < data yang dicari
       ketemu=true;//maka ketemu bernilai benar
      else if (data[tengah]<cari)//jika nilai index tengah < cari
       awal = tengah + 1;// maka index awal = index tengah + 1
      else if (data[tengah]>cari)//jikanilai index > data yang dicari
       akhir = tengah - 1; //akhir =tengah - 1
   }
   if (ketemu==true)//jika ketemu bernilai benar
    cout<<"Data Ditemukan di Index "<<tengah; //tampilkan
   else
    cout<<"Data Tidak Ditemukan";
   getch();
}


BAB III
PENUTUP

 Kesimpulan
Sequential search lebih efektif jika digunakan pada sekumpulan data yang sedikit, sedangkan binary search efektif jika digunakan pada sekumpulan data yang berjumlah banyak. Sequential search dapat digunakan pada sekumpulan data yang urut ataupun tidak urut, sedangkan binary search harus pada data yang sudah urut. Sedangkan proses pencarian interpolation search hampir mirip dengan proses pencarian kata dikamus, yaitu kita mencari data yang dimaksud dengan cara memperkirakan letak data.

Saran
Gunakanlah teknik pencarian data yang efisien dan mudah tetapi sesuai dengan kebutuhan.


DAFTAR PUSTAKA
http://imeldapasaribu.blogspot.co.id/2014/06/pencarian-searching-dalam-algoritma.html
https://dsn1.wordpress.com/2012/10/17/binary-search/

Minggu, 18 Maret 2018

SIM : Implikasi Etis Pada TI


MAKALAH
Implikasi Etis Pada Teknologi Informasi

Hasil gambar untuk logo umk 

DOSEN PEMBIMBING
Supriyono S.Kom, M.Kom

DISUSUN OLEH
1.     Lisa Rachmawati           201753097
2.     Diah Eka Ayu Wandira 201753103


UNIVERSITAS MURIA KUDUS
FAKULTAS TEKNIK
SISTEM INFORMASI
2017/2018




Kata Pengantar
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas semua limpahan rahmat dan karunianya sehingga makalah ini sanggup tersusun hingga selesai. Tidak lupa kami mengucapkan terimakasih kepada dosen pembimbing kami yang telah memberikan tugas ini dengan judul Implikasi Etis Pada IT.
Dan kita semua berharap semoga makalah ini mampu menambah pengalaman serta ilmu bagi para pembaca. Sehingga untuk ke depannya sanggup memperbaiki bentuk maupun tingkatan isian makalah sehingga menjadi makalah yang miliki wawasan yang luas dan lebih baik lagi.
Karena keterbatasan ilmu maupun pengalaman kami, Kami percaya masih banyak kekurangan dalam makalah ini, oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun berasal dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.



.                                                                                          Kudus, Maret 2018



.                                                                                                  Penyusun






DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL……….……….…………………………………..………..... i
KATA PENGANTAR ……….…………………………………………………......ii
DAFTAR ISI ………………….………………………………………………........iii
BAB I PENDAHULUAN ………………………………………………….…...…..1
A. Latar Belakang ….…….……………………………………………….............1
B. Rumusan Masalah ….……………………………………..………...................2
C. Tujuan ……….…………………………………………………………...........2
BAB II PEMBAHASAN ……………..…..…………………………………...........3
A.       Etika, Moral, dan Hukum….……………………………………..….............3
B.       Cara meletakkan Etika pada Teknologi Informasi dan Komunikasi….……………………………………..………..................................3
C.     Hak Sosial dan Komputer….………………....……………………..………..4
D.       Pentingnya Etika Komputer….……………………………………..………..4
E.        Penerapan Etika Pada Komputer untuk Mencapai Suatu Operasi Komputer yang Etis….……………………………………..………................................................5
BAB IV PENUTUP ………………………………………….………………….....7
A.    Kesimpulan.....………………………………………..….….....................7
B.     Saran……......……......................……………………..….….....................7
DAFTAR PUSTAKA …………..……………………………………………........8



BAB 1
PENDAHULUAN
A.    LATAR BELAKANG
Sistem informasi merupakan seperangkat unsur yang saling terkait atau komponen yang mengumpulkan, memanipulasi, menyimpan, dan menyebarkan data dan informasi, serta memberikan mekanisme umpan balik untuk memenuhi tujuan. Sistem informasi tidak dapat dilepaskan dari orang, hardware, software, jaringan komunikasi, sumber daya data, kebijakan dan prosedur yang dapat menyimpan, mengambil, mengubah, dan menyebarkan informasi dalam sebuah organisasi. Menurut saya secara umum sistem informasi adalah kegiatan yang melibatkan suatu proses yang berisi informasi untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

Di era sekarang ini, masyarakat tidak bisa dilepaskan dari yang namanya teknologi informasi dan komunikasi, karena secara tidak langsung masyarakat melibatkan diri untuk mempermudah pekerjaan dan menghasilkan keuntungan dari sebuah teknologi itu sendiri. Tetapi perlu diingat juga bahwa setiap tindakan yang dilakukan harus bisa dipertanggungjawabkan sesuai dengan norma, etika dan hukum yang berlaku di masyarakat, begitu juga dalam memperlakukan sebuah teknologi. Dengan kebebasan penggunaan teknologi yang bisa digunakan oleh siapa saja, secara otomatis memberikan celah kepada pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab untuk menyalahgunakan teknologi seperti kejahatan komputer, dan pembajakan hak privasi orang lain.
Untuk itu diperlukan sebuah etika dalam penggunaan teknologi khususnya internet guna membatasi pengguna dalam memperlakukan teknologi secara baik dan benar. Etika sangat penting karena masyarakat memiliki persepsi dan ketakutan tertentu yang terkait dengan penggunaan komputer. Masyarakat memiliki empat hak dasar yang berkenaan dengan penggunaan komputer; privasi, akurasi, property, dan akses.



B.     RUMUSAN MASALAH
Adapun rumusan masalah berdasarkan latar belakang masalah di atas adalah sebagai berikut:
1.      Apa yang dimaksud dengan etika, norma, dan hukum ?
2.      Bagaimana meletakkan etika pada teknologi informasi dan komunikasi?
3.      Mengapa harus ada etika komputer?
4.      Bagaimana menerapkan etika dalam teknologi informasi sehingga tercapainya suatu operasi komputer yang etis?

C.    TUJUAN
Adapun tujuan berdasarkan rumusan masalah diatas adalah sebagai berikut:
1.      Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan etika,norma, dan hukum
2.      Untuk mengetahui bagaimana meletakkan etika pada teknologi informasi dan komunikasi.
3.      Untuk mengetahui alasan dibalik adanya etika komputer.
4.      Untuk mengetahui bagaimana menerapkan etika dalam teknologi informasi untuk mencapai suatu operasi komputer yang etis.



BAB 2
PEMBAHASAN

A.    Etika, Moral, dan Hukum

Secara umum etika dapat didefinisikan sebagai suatu kepercayaan atau pemikiran yang mengisi suatu individu, yang keberadaannya bisa dipertanggungjawabkan terhadap masyarakat atas perilaku yang diperbuat.contoh dari etika dalam waktu dekat ini ada Pemfitnahan seorang menteri yang disebarkan melalui twitter, lalu maraknya pengguna internet yang menggunakan kata-kata kasar, dan mencela orang lain.  Etika berkaitan erat dengan moral yang mempunyai artian tradisi kepercayaan mengenai perilaku benar dan salah yang diakui oleh manusia secara universal, contoh moral dalam penerapan teknologi yaitu tidak  menjiplak karya cipta baik secara langsung maupun tidak langsung. Moral dan etika itu dua hal yang berbeda, etika bisa jadi amat bervariasi dari satu komunitas dengan yang lain. Sedangkan untuk pengertian hukum ialah suatu peraturan perilaku yang harus ditaati oleh rakyat atau warga negara dan dibuat oleh suatu pemerintahan. Misalnya yaitu perbuatan meretas (hack) akun facebook orang lain, dalam artian “dengan cara apapun” mengakses akun facebook (misalnya mencari tahu dan menggunakan login dan password) orang laintanpa hak merupakan tindak pidana dan dapat diancam pidana berdasarkan Pasal 30 Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (“UU ITE”)
Hubungan antara Etika, Moral, dan Hukum
Penggunaan komputer di dunia bisnis diarahkan oleh nilai moral dan etis manajer, spesialis informasi dan pengguna, serta hukum yang berlaku. Hukum adalah yang termudah untuk diinterpretasikan karena bersifat tertulis. Tetapi etika tidak terdefinisi secara tepat dan biasanya tidak disetujui oleh semua anggota masyarakat, selain itu harus ada tindakan tegas bagi para pelaku yang telah melakukan tindakan melanggar hukum, agar para pelanggar hukum jera, dan tidak ada yang mengikuti contoh buruk itu
Bagi pencinta dan pembuat bloger harus memetingkan etika dan moral dalam pembuatan bloger mereka karena etika dan moral yang baik akan membawa bangsa ini menjadi lebih baik.
Jadi etika,moral,dan hukum merupakan penentu pengguna sistem informasi dalam menetukan prilaku yang baik dan buruk (aturan-aturan) dalam menggunakan sistem informasi.


B.     Cara meletakkan Etika pada Teknologi Informasi dan Komunikasi

Etika komputer adalah cara bagaimana kita bisa menggunakan komputer secara baik dan dapat dipertanggungjawabkan baik untuk diri kita sendiri maupun orang lain. Misal bahwa penggunaan software bajakan yang berkembang di Asia saat ini lebih besar dari pada penggunaan di Amerika. Ini bisa dikatakan bahwa masyarakat pengguna software di asia kurang etis dibandingkan di Amerika, misal lagi kita melihat data orang lain atau perusahaan lain yang menjadi rahasianya, berarti kita juga bertindak kurang etis. Dari dua contoh tersebut kita bisa menyimpulkan bahwa etika komputer terdiri dari dua aktifitas utama yaitu, waspada dan sadar bahwa bagaimana komputer mempengaruhi masyarakat, oleh karena itu kita harus berbuat sesuatu dengan merumuskan dan memastikan bahwa teknologi tersebut digunakan secara tepat.
Dalam perusahaan, budaya etika adalah perilaku yang etis. Dasar budaya etika dalam perusahaan adalah hubungan antara CEO dengan perusahaan itu sendiri. Jika perusahaan harus etis, maka manajemen puncak juga harus etis dalam semua tindakan maupun kata-katanya. Manajemen puncak memimpin dengan memberi contoh. Perilaku ini adalah budaya etika. Tugas manajemen tertinggi atau


puncak adalah memastikan bahwa konsep etikanya menyebar di seluruh organisasi, melalui semua tingkatan dan menyentuh semua pegawai.
C.     Hak Sosial dan Komputer
Masyarakat memiliki hak-hak tertentu berkaitan dengan penggunaan komputer, yaitu:
1.      Hak atas komputer :
a. Hak atas akses komputer
b. hak atas keahlian komputer
c. hak atas spesialis komputer
d. hak atas pengambilan keputusan komputer
2.      Hak atas informasi :
a. Hak atas privasi
b. Hak atas akurasi
c. Hak atas kepemilikan
d. Hak atas akses
D.    Pentingnya Etika Komputer

Menurut James Moore, alasan utama minat masyarakat pada etika komputer ada tiga, yaitu :
1.      Kelenturan Logika, adalah suatu kemampuan memrogram komputer untuk melakukan apapun yang kita inginkan. Komputer akan bekerja seperti yang digambarkan oleh programernya. Kelenturan inilah yang menakutkan masyarakat. Sebenarnya masyarakat tidak takut terhadap komputer, melainkan teakut terhadap orang-orang yang bekerj dibelakang komputer, jika memprogram untuk melakukan kejahatan.
2.      Faktor Transformasi, adalah komputer bisa mengubah ecara drastis cara kita melakukan sesuatu. Contohnya adalah bahwa kita bisa mengirimkan surat melalui fasilitas e-mail yang bisa sampai tujuan dan dapat dibuka atau dibaca dimanapun kita berada.



3.      Faktor Tidak Kasat Mata, yaitu semua operasi internal komputer tersembunyi dari penglihatan, yang membuka peluang pada nilai-nilai pemrograman yang tidak terlihat, dan penyalahgunaan yang tidak tampak.

E.     Penerapan Etika Pada Komputer untuk Mencapai Suatu Operasi Komputer yang Etis
Langkah-langkah penerapan budaya etika secara umum dalam masyarakat dapat ditempuh dengan tiga cara yaitu :
1.      Tetapkan corporate credo, yaitu suatu pernyataan ringkas mengenai nilai-nilai yang dianut dan ditegakkan di perusahaan
2.      Tetapkan program etik, yaitu sistem yang dirancang dan diimplementasikan untukmengarahkan karyawan agar melaksanakan corporate credo.
3.      Tetapkan Kode etik perusahaan, perusahaan membuat kode etik yang khusus digunakan perusahaan tersebut dalam melaksanakan aktivitasnya.
Tindakan untuk mencapai operasi komputer yang etis menurut Donn Parker SRI International, menyarankan agar CIO mengikuti rencana sepuluh langkah dalam mengelompokkan perilaku dan menekankan standar etika dalam perusahaan, yaitu :
1.      Formulasikan kode perilaku
2.       Tetapkan aturan prosedur yang berkaitan dengan masalah-masalah seperti penggunaan jasa komputer untuk pribadi dan hak milik atas program dan data komputer
3.      Jelaskan sanksi yang akan diambil terhadap pelanggar, seperti teguran, penghentian dan tuntutan
4.       Kenali perilaku etis
5.        Fokuskan perhatian pada etika melalui program-program seperti pelatihan dan bacaan yang diisyaratkan.



6.      Promosikan UU kejahatan komputer dengan memberikan informasikan kepada karyawan
7.      Simpan suatu catatan formal yang menetapkan pertanggungjawaban tiap spesialis informasi untuk semua tindakannya, dam kurangi godaan untuk melanggar dengan program-program seperti audit etika.
8.      Dorong penggunaan program-program rehabilitasi yang memperlakukan pelanggar etika dengan cara yang sama seperti perusahaan mempedulikan pemulihan bagi alkoholik
9.      Dorong partisipasi dalam perkumpulan informasi
10.  Berikan contoh
Selain dari saran diatas, suatu etika komputer yang etis dapat tercapai jika adanya kesadaran dan kewaspadaan masyarakat terhadap teknologi informasi dan komunikasi dengan memastikan bahwa teknologi tersebut digunakan secara tepat dan sesuai etika yang ada.






BAB 3
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Sebagai rakyat atau warga Negara yang memiliki tanggung jawab sosial, kita ingin melakukan hal yang secara moral benar, berlaku etis, dan mematuhi hukum.  Sama halnya seperti pelaksanaan teknologi informasi dan komunikasi, dalam penggunaannya kita perlu mengetahui etika ataupun aturan yang ada. Oleh karena itu perlindungan terhadap akses masuk untuk suatu komputer diperlukan. Untuk menjaga itu semua diperlukanlah sebuah aturan atau undang-undang yang mengatur mengenai itu. Banyak Negara maju telah mempunyai undang-undang khusus mengenai komputer. Hal yang dapat ditimbulkan bukan hanya masalah akses data pribadi secara bebas tapi juga menyangkut kejahatan komputer dan juga hak paten peranti lunak. intinya hal yang perlu diketahui yaitu Moral, dimana moral mempunyai artian tradisi kepercayaan mengenai perilaku benar dan salah yang diakui oleh manusia secara universal. Moral juga merupakan institusi social yang memiliki sejarah dan aturan-aturan tertentu. Dengan  terciptanya moral manusia yang baik akan memperlancar proses kehidupan yang aman dan sejahtera. Dengan demikian tidak terjadi pelanggaran dalam hal apapun.
B.     Saran
Dari makalah yang kami buat, semoga pembaca dapat mengambil hikmah serta pelajaran di dalamnya. Kami sadar bahwa tak ada yang sempurna di dunia ini,maka dari itu kami harap pembaca sekalian dapat mengerti serta sudi memberikan kritik dan saran atas makalah ini. Sehingga kami dapat memperbaiki penulisan kedepannya.


DAFTAR PUSTAKA
http://kumpulanmakalahsim.blogspot.co.id/2014/05/implikasi-etis-dari-teknologi-informasi.html
http://Lamtiurs.blogspot.com/2008/03/etika-teknologi-informasi-komunikasi.html.diunduh09 Maret 2012.http://penerapanetikateknogi-informasi.pdf. diunduh 09 Maret 2012.
Supriyanto, Aji.2005.Pengantar Teknologi Informasi.Semarang: Salemba Infotek







                                                                                                                     

Determinan dan Matriks Invers || Aljabar Linier

BAB II DETERMINAN Tujuan Instruksional Umum (TIU) Mahasiswa mampu menguasai konsepsi dasar Matriks dan Transformasi Linier yang te...